♫♫ GABUNG DISINI UNTUK SELALU DAPATKAN UPDATE BLOG ♫♫
♫♫ BLOG iNdOneSiA sAdJa MENYEDIAKAN DOWNLOAD MP3 DAN VIDEO INI HANYA SEKEDAR UNTUK REVIEW SAJA. UNTUK KEPEMILIKAN, BELILAH KASET / CD / VCD / DVD MP3 DAN VIDEO ORIGINALNYA ♫♫
♫♫ PROMOSIKAN GRUP MUSIK / BAND / GRUP DANGDUT dll MILIK ANDA DI BLOG INI. Silakan klik link PROMOSI INDIE ♫♫

09 May 2009



Tentu kita semua bertanya-tanya, Indonesia katanya kaya, gemah ripah loh jinawi (apaan tuh..) pepatah jawa yang artinya tanah yang subur dan ditanami apa saja tumbuh. Memang benar!!..tapi kenyataannya apakah hasil dari semua itu mengalir ke masyarakat kita. Tidak!!
Banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang bayar royalti cuma untuk kepentingan atas saja. Sedangkan masyarakat sekitar terkena imbas limbahnya. Sudah sakit bertambah sakit. Hukum rimba memang tidak bisa dihilangkan. Bagaimana tidak buktinya orang yang punya jabatan ataupun terhormat masih saja nomor satu. Bukankah yang nomor satu adalah masyarakat, yang memberi para pejabat makan. Tak ada petani pejabat mati tak makan.
Lihatnya banyak batu penghasil duit bertebaran di belantara kalimantan (Batu Bara)..masyarakat cuma gigit jari melihat truck-truck pengangkut batubara lewat di muka rumah mereka dengan debu yang luar biasa menyakitkan...meninggalkan air mata kepedihan. Masyarakat kecil bak sapi perahan seperti jaman penjajahan. Apakah harus selalu begitu pada setiap zaman?..Tak bergemingkah engkau pejabat menyaksikan semua itu...apakah lantaran saudara suka koleksi mobil dan perempuan sehingga membutakan darimana sebenarnya duit yang anda dapat.
Mobilmu tak akan jalan tanpa masyarakat yang bikin jalanan. Semoga kau sadar...akan kematian!!


iNdOneSiA sAdJa




Pada awalnya aku tak mengerti apa enaknya main game yg berkategori RPG (Role Playing Game) seperti Gangster Battle ini. Namun karena beberapa teman di FB tergila2 sampai termabuk2 memainkannya maka akhirnya berhubung adanya beberapa waktu luang akupun iseng-iseng mencobanya. Rupanya benar kata pepatah Jerman “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” – yg artinya kira2 adalah ”Cinta itu datang karena terbiasa.”, lama kelamaan ternyata aku mulai menikmati permainan ini.

Game ini sebetulnya hanya permainan sederhana, yg mana kita pura2 menjadi Gangster yang mempunyai pilihan untuk mendapatkan kekayaan dari menjalankan misi-misi tertentu, menyerang dan membunuh gangster lain, ataupun mendapatkan kekayaan dari harta curian yang diinvestasikan. Yang menarik dari game ini adalah bagaimana kita mengatur strategi sehingga bisa memutuskan kapan saat membeli senjata, kapan saat membeli properti dan berinvestasi, dan kapan saat menyerang gangster lain.

Hal ini menjadi menarik karena megingatkanku bahwa hidup ini sebetulnya mirip juga dengan gangster battle. Dalam hidup kita juga harus memutuskan kapan saatnya untuk mengalokasikan dana dan waktu untuk investasi dan kapan saatnya meningkatkan kompetensi. Jika kita terlalu fokus bekerja hanya untuk mengumpulkan uang, maka suatu saat kita akan terjebak pada kondisi di mana kompetensi kita sudah tidak cukup lagi digunakan untuk bertahan karena lawan-lawan yg kita hadapi semakin tangguh. Jika pada gangster battle kita akan makin terancam atas serangan gangster lain yg makin kuat ketika level kita semakin tinggi, maka dalam hidup kita juga akan menghadapi masalah yg sama yaitu harus bersaing dengan kompetitor-kompetitor yg makin kuat.

Banyak orang yg terlengah mengupgrade kompetensi ini karena terbuai oleh kondisi saat ini yg ada di atas angin. Karena merasa penghasilan sudah besar dengan kompetensi yg dimiliki saat itu, maka dirinya tak lagi meluangkan waktu dan dana untuk belajar, memperluas network dan mengasah keterampilan. Hal ini akan membuatnya kewalahan ketika suatu saat nanti dia sadar bahwa dia harus bersaing dengan orang-orang yg lebih muda dengan kompetensi yg sama dengan yg dimilikinya namun tak lagi mampu bersaing dengan orang-orang sebaya karena orang-orang tersebut sudah memiliki kompetensi yg jauh di atas karena selalu di-upgrade.

Nah, bagaimana dengan anda? Kompetensi apa yg ingin anda upgrade di tahun 2009 ini?

Nenek Moyang dari Bumi Purba


Miller menyatakan bahwa dalam percobaannya, ia berhasil meniru atmosfer bumi purba semirip mungkin. Tetapi, gas-gas yang digunakan Miller dalam percobaannya ternyata sangat jauh dari keadaan bumi purba yang sesungguhnya.


Evolusionis pertama yang meneliti asal usul kehidupan di abad kedua puluh adalah pakar biologi Rusia, Alexander Oparin. Ia bertujuan menjelaskan bagaimana makhluk bersel satu paling pertama, yang menurut teori evolusi dianggap sebagai nenek moyang semua makhluk hidup, dapat terbentuk.

Pada tahun 1930-an, Oparin merumuskan sejumlah teori untuk menerangkan bagaimana sel paling pertama dapat muncul dari benda tak hidup melalui peristiwa alamiah tanpa sengaja, atau secara kebetulan. Namun, usahanya berakhir dengan kegagalan dan Oparin sendiri harus mengakui:

Sayangnya, asal-usul sel masih merupakan pertanyaan yang ternyata menjadi bagian paling gelap dari keseluruhan teori evolusi. (Alexander I. Oparin, Origin of Life, (1936) NewYork: Dover Publications, 1953 (Reprint), hlm.196.)

Para evolusionis setelah Oparin melakukan percobaan untuk menemukan penjelasan evolusionis tentang asal-usul kehidupan. Yang terkenal di antaranya dilakukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Miller, pada tahun 1953. Miller berhasil mendapatkan sedikit senyawa organik sederhana dengan mereaksikan gas-gas yang ia yakini terdapat pada atmosfer bumi purba.


Tatkala Darwin mengajukan teorinya, saat itu seluk-beluk makhluk hidup hingga bagiannya yang terkecil belumlah banyak diketahui. Dengan mikroskop sederhana yang masih terbelakang kala itu, mustahil susunan rumit makhluk hidup dapat disaksikan.


Waktu itu, percobaan ini dianggap sebagai bukti ilmiah yang mendukung evolusi. Di kemudian hari, hal ini terbukti tidak benar. Penemuan berikutnya menunjukkan bahwa gas-gas yang digunakan dalam percobaan tersebut sangat berbeda dengan gas-gas pada atmosfer bumi purba. Miller sendiri akhirnya mengakui ketidakabsahan percobaannya.

Segala upaya evolusionis di abad kedua puluh untuk menjelaskan asal-usul kehidupan telah berakhir dengan kegagalan. Jeffrey Bada, profesor geokimia dan pendukung utama teori evolusi, mengakui kenyataan ini dalam majalah Earth edisi Februari 1998, yang termasuk di antara terbitan evolusionis terkemuka:

Kini saat kita meninggalkan abad kedua puluh, kita masih menghadapi masalah terbesar yang tidak terpecahkan yang kita punyai saat kita memasuki abad ke dua puluh: “Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi?” (Jeffrey Bada, “Origins”, Earth, February 1998, hlm. 40)

Penghalang terbesar bagi teori evolusi adalah struktur teramat kompleks pada sel hidup. Setiap makhluk hidup di bumi tersusun atas sel-sel berukuran sekitar seperseratus milimeter. Sejumlah makhluk hidup bahkan hanya terdiri atas satu sel. Namun organisme bersel satu ini pun memiliki susunan teramat kompleks. Mereka memiliki sistem sangat rumit agar tetap hidup, bahkan mesin pendorong kecil untuk bergerak.

Sel memiliki rancangan yang sungguh rumit sehingga ilmuwan terkemuka, Fred Hoyle, membandingkannya dengan pesawat Boeing 747. Menurutnya, sebagaimana sebuah pesawat terbang yang tidak dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa sengaja dibuat, maka sel pun takkan pernah mungkin terbentuk dengan sendirinya tanpa penciptaan sengaja. Sungguh, contoh ini mengarahkan pada satu kebenaran penting: meskipun manusia mampu merancang pesawat terbang raksasa dengan ilmu dan teknologinya, mereka belum mampu menghasilkan satu pun sel hidup.

Di masa Darwin, struktur kompleks sel belumlah diketahui. Dengan mikroskop sederhana waktu itu, sel terlihat menyerupai bercak-bercak kecil sederhana. Namun, mikroskop elektron canggih yang ditemukan sekitar pertengahan abad kedua puluh mengungkapkan betapa kompleks dan rapinya sebuah sel sesungguhnya. Mereka telah membuka tabir sebuah kerumitan dan keteraturan yang tidak mungkin dihasilkan oleh peristiwa kebetulan belaka.

Satu sel hidup terdiri dari ribuan bagian kecil yang bekerja secara se

rasi. Sekedar gambaran, dalam sel terdapat pusat pembangkit tenaga, pabrik canggih, bank data kompleks, sistem penyimpanan raksasa, pusat pengolahan modern, dan membran sel yang seolah dengan sadar mengatur apa saja yang keluar dan masuk sel. Agar sel tetap hidup, semua bagian ini harus ada pada saat bersamaan. Mustahil sistem rumit dan kompleks semacam ini dapat muncul sebagai hasil kebetulan

.

Kini, Miller (atas) mengakui bahwa percobaannya tahun 1953 sangat jauh dari pembuktian tentang asal-usul kehidupan. Evolutionist terkenal, Alexander Oparin (kanan) tak mampu mengemukakan bukti apa pun untuk mendukung teori “evolusi kimia” yang diajukannya.

Saat ini, laboratorium tercanggih sekalipun tidak mampu membuat satu sel hidup dari materi tak hidup. Hal ini benar-benar telah diakui sebagai kemustahilan; dan upaya untuk membuat sel-sel hidup dari materi tak hidup telah ditinggalkan.

Namun teori evolusi menklaim bahwa sistem ini, yang manusia dengan segala kecerdasan, ilmu, dan teknologinya tidak berhasil menirunya, muncul menjadi ada secara kebetulan. Sir Fred Hoyle, pakar matematika dan astronomi Inggris terkemuka, memaparkan kemustahilan ini dengan sebuah contoh:

Kemungkinan terbentuknya kehidupan tingkat tinggi secara kebetulan dapat disamakan dengan kemungkinan angin tornado yang ketika melintasi tempat pembuangan barang bekas, merakit pesawat Boeing 747 dari bahan-bahan yang ada.( "Hoyle on Evolution", Nature, Vol 294, November 12, 1981, hlm. 105.)


iNdOneSiA sAdJa




08 May 2009

Buat kalian-kalian yang udah nikah atau berkeluarga, keputusan apakah isteri harus berkarir (diluar) atau tudak mungkin sangat sulit untuk menentukannya. Seandainya Isteri ikut bekerja di luar selain suami yang juga bekerja, mungkin dapat menambah income tambahan bulanan sehingga dana untuk memenuhi kebutuhan belanja bulanan bisa terbantu. Namun jika Isteri berkarir, bagaimana nasib anak? orang tuanya sibuk mencari uang, uang dan uang...

Dari pengalaman ini, banyak ditemui kasus-kasus dimana anak tidak mengenal atau kurang peka terhadap ibu. Hubungan hati antar mereka akan jauh, bahkan bisa terjadi si anak tidak mengenal siapa ibunya. Selain itu, pengawasan dan pembelajaran terhadap anak akan terpengaruhi juga. Anak akan terbiasa dengan lingkungannya tanpa ada pengawas yang bisa mengingatkan seandainya si anak melakukan kesalahan.

Sekedar mengingatkan, "JANGAN TERLALU PERCAYA PADA PEMBANTU ATAU JASA PERAWAT ANAK". Bisa jadi pepatah "daun jatuh tidak jauh dari pohonnya" tidak ada lagi karena karakter anak akan terbentuk oleh jiwa pembantu atau jasa perawat anak anda.

Berikut contoh-contoh seandainya anak harus ditinggal kerja tiap hari oleh ibu dan ayahnya. Mungkin ini agak atau memang terlihat konyol... tapi mungkin dapat memberikan inspirasi anda sekalian dalam menentukan pilihan mengenai karir sang isteri.























Dari gambar diatas banyak menunjukkan gimana perkembangan anak tanpa dampingan seorang ibu atau orang tua. maka dari itu, pandailah untuk memilih jawaban itu... Trus sekarang jadi gimana?? Saran dari aku sih,.. meskipun para isteri kalian ga kerja, bagusnya tetep awasin tuh. anak kalian. Saat ini banyak anak di telantarkan oleh ibunya gara-gara ibunya asik dengan "racun" Face Book. Jadi, sebenernya ga cuman isteri kerja yang jadi penyebab anak kurang terawat,.. Facebook juga loh... Apakah anak harus menunggu orang tuanya "LULUS" dari kuliah facebook??

07 May 2009


Ya, hanya cinta seorang ibu yang paling murni didunia ini, yang lain kualitasnya ada dibawahnya. Kisah motivasi kali ini menceritakan tentang bagaimana kualitas cinta sorang ibu kepada anaknya. Langsung saja dimulai yuk!

Alkisah di suatu desa tinggal seorang ibu yang usianya sudah tua dan hidup berdua dengan anak yang juga hanya satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit keras karena wabah. Sang Ibu seringkali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya itu. Rasa sedihnya disebabkan karena anaknya mempunyai tabiat yang buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyak lagi kebiasaan buruk lainnya, yang membuat sang ibu tadi seringkali menangis meratapi nasibnya. Namun ibu tua itu selalu berdoa, "Ya Allah, tolong Engkau sadarkan anakku yang sangat kusayangi, agar dia tak berbuat lebih banyak lagi dosa-dosa. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan anakku bertobat, sebelum aku mati Ya Allah".

Sayangnya makin lama anaknya semakin larut dengan perbuatan buruknya. Sangat sering dia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.

Pada suatu hari dia kembali mencuri di sebuah rumah penduduk suatu desa. Tapi malang nasibnya dia tertangkap oleh penduduk yang kebetulan sedang lewat. Kemudian dia dibawa ke hadapan Raja untuk diadili sesuai dengan kebiasaan hukum di Kerajaan tersebut. Setelah ditimbang berdasarkan sudah terlalu seringnya ia mencuri, maka tanpa ampun si anak tersebut dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman hukuman itu disebarkan ke seluruh desa. Hukuman pancung akan dilakukan keesokan harinya didepan penduduk desa dan kerajaan tepat saat suara bedug Dhuhur.

Berita hukuman pancung itu sampai juga ke telinga sang Ibu. Dia menangis ,meratapi Anak yang sangat dikasihinya itu. Sembari berlutut dia berdoa kepada Tuhan. "Ya Allah , Ampunilah Anak Hamba. Biarlah HambaMu yang sudah tua renta ini yang menanggung dosa dan kesalahannya. Dengan tertatih-tatih dia mendatangi Raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan, tapi keputusan sudah bulat, si Anak tetap harus menjalani hukuman pancung. Dengan hati hancur si Ibu kembali ke rumah . Tidak berhenti dia berdoa supaya anaknya diampuni. Karena kelelahan dia tertidur dan bermimpi bertemu dengan Tuhan.

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan untuk menjadi tempat eksekusi, rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut. Sang Algojo sudah siap dengan Pancungnya, dan si Anak tadi sudah pasrah menantikan saat ajal menjemputnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan, suara bedug tanda masuk waktu dhuhur tidak juga bebunyi. Suasana mulai berisik. Sudah lima menit lewat dari waktunya. Akhirnya didatangi salah satu ta’mir masjid yang bertugas menabuh bedug. Dia Juga mengaku heran, karena sudah dari tadi dia menabuh bedug tapi suaranya sangat kecil.

Ketika mereka sedang terheran-heran, tiba-tiba dari dari sela-sela sambungan kulit bedug mengalir darah, darah tersebut datangnya dari dalam bedug. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang mencoba membuka kulit bedug. Tahukah Anda apa yang terjadi? Ternyata di dalam bedug itu ditemui tubuh si Ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia menahan kulit bedug dari dalam yang mengakibatkan bedug tidak berbunyi nyaring yang bisa sampai terdengar dari sekitar tempat eksekusi hukuman pancung, sebagai gantinya kepalanya yang hancur.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si Anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah dikeluarkan. Dia sangat menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah masuk kedalam bedug masjid, untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah, sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya, betapapun jahatnya si Anak. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing-masing, selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di Dunia ini. Amin.

Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita agar selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun.


iNdOneSiA sAdJa




06 May 2009

Pemikiran aneh tentang cinta memang sering melintas di pikiran kita..

Ni gw dapet kiriman posting Facebook dari temen gw. Sebuah puisi (katanya sih :D) yang mengurai hubungan cunta ma matematika. Kalo di lihat, gw juga heran.. tulisan sepanjag itu dia katakan puisi. Ah.. ga usah dipikir..

Ni puisinya...



Beni Iskandar, yg ngarang puisi ni..


PUISI CINTA seorang mathematician

Cinta itu himpunan kosong
tak ada artinya bila hanya diucapkan saja.

Cinta itu seperti pola bilangan setiap suku pasti ada ketentuannya masing masing. Terkadang cinta juga layaknya bilangan berlimit, kelihatanya dekat tapi sulit sekali digapai. Cinta juga seperti lingkaran yg tak memiliki ujung,menyimbolkan suatu keabadian yg tanpa batas.

Cinta terkadang juga memiliki gradien,yg selalu berubah ubah tingkat kemiringannya, cinta itu sebuah fungsi, yg memiliki pasangan tepat satu terhadap "himpunan asal", tapi mengapa pda kenyataanya cinta bukanlah suatu korespondesi satu" yg keduanya selalu setia tepat satu.

Cinta adalah sebuah teorema yg menjadi dasar segala kehidupan yg ada.Cinta itu bersifat komutatif yg selalu bisa saling bertukar fikiran satu sama lain.Cinta juga bersifat distributif selalu berbagi dengan sesama. The last one cinta itu seperti matematik terlalu bnyk rumus, terlalu banyak teorema perlu diuji kebenarannya,dan selalu membuat orang pusing mabuk kepayang.Membuat orang gila

memang aneh ya...

iNdOneSiA sAdJa






Film ini menceritakan tentang kisah nyata setelah warga Jakarta dihebohkan kasus meninggalnya seorang bocah 8 tahun akibat penyiksaan orang tuanya. Media massa meliput penuh gempita kabar ini.

Film ini berkisah tentang seorang penganggur kelas berat bernama Tino Ridwan (Deddy Mizwar). Sifatnya yang pemalas, tukang janji kelas kakap, dan pembuat anak yang kuat menyebabkan saudara dari pihak istrinya menggunjinginya sebagai pejantan yang hanya kuat membuat anak.

Karena tak punya kerjaan dan disertai dengan harga diri yang tinggi, sementara Jakarta meminta terlalu banyak, bersiteganglah si Tino dengan istrinya. Sang istri kembali ke Depok dan Tino menitipkan anak-anaknya ke rumah neneknya untuk kemudian diambil lagi sewaktu dia sudah hidup bersama dengan pacarnya, Santi (Joice Erna) secara kumpul kebo.

Di rumah kontrakan kecil ini hiduplah lima orang manusia. Tino dan Santi serta tiga anak Tino dari istri pertamanya: Anggi (tertua), Arie, dan Andi (si kecil).

Tino sadar betul dengan profesinya sebagai penganggur. Dia pun sehabis mengantar istri ke kantor, dia melamar kerja di sana dan di sini. Tapi tidak dapat-dapat juga. Teman-teman dihubungi, tapi semuanya menolak. Padahal di rumah rokoknya terus mengebul dan omongannya juga besar.

Santi sudah mulai cerewet, kerja tidak didapatkan juga, anak-anak di rumah kian membandel saja. Oleh karena ini semua Tino selalu menetapkan aturan yang keras kepada anaknya. Apa saja harus diatur. Tapi Arie Hanggara, si anak kedua ini, selalu membandel dengan aturan ini. Wajah Yan Cherry Budiono yang memerankan Arie ini memang wajah memelas. Sosoknya pendiam. Tapi diamnya Arie adalah diam yang meresahkan Tino.

Tino sebetulnya sayang dengan anak ini. Santi demikian juga adanya. Namun Santi mulai cerewet dan menyindir-nyindir Tino atas kenakalan anak-anaknya. Lama-lama dia mulai jengkel, terutama kepada Arie. Mula-mula kalau semuanya berkumpul di meja makan malam hari, Tino sudah memperingati dan memaklumkan aturan supaya jangan nakal dan jangan nakal.

Akan tetapi Arie Hanggara tetap membandel dengan aturan itu. Awalnya dipukuli, Arie masih mengaduh, tapi lama-lama anak ini menjadi adiktif dan seperti meminta untuk dihukum. Lantaran takut melanggar, Arie sering berbohong.

Di sekolah, si Ari jadi pendiam, asosial, dan jadi senang mengincar dompet teman-temannya. Maka jadi bulan-bulananlah dia.

Karena merasa sakit prilaku Arie sudah tak bisa diobati di sekolah SD Negeri, Tino pun berencana membawa si Ari ke pesanntren di Jawa Timur.

Tapi sayang sebelum dia dibawa ke pesantren, dia harus melakukan kesalahan lagi. Tapi kali ini kesalahan kakaknya. Tapi Arie mengaku bahwa dialah yang melakukannya. Bahkan dia minta digantung saja atau tangan diikat saja supaya tak nakal lagi. Sementara Arie diikat, dua saudaranya yang lain memberinya makan diam-diam.

Tugas Ari di hari kedua sebelum kematian adalah mbersihkan kamar mandi. Tapi Arie malas-malasan. Arie dipanggil. Arie maju ke hadapannya. Bergeraklah tangan si Tino penganggur ini ke pantat. Dihukumlah anak ini berdiri jongok. Kakak dan adiknya melihat ari yang terhuyung-huyung ngantuk sambil memeluk lutut di lantai menjalani hukuman yang mestinya tak boleh ditanggungnya. Ia tak boleh makan, adik dan kakaknyalah yang diam-diam memberinya biskuit. Tatkala mereka menawarkan diri memberi ari minum, ari menolak. Dan malapetaka itu pun terjadi.

Santi pada malam malapetaka dan besoknya Arie dan Tino akan berangkat ke Jatim itu masih manis menasehati Arie untuk minta maaf saja dengan Tino, ayahnya. Tapi Arie tak melakukannya, malah dibilangnya sama ibu tirinya itu, dia lebih baik dihukum terus saja. Maka menyambarlah tangan Santi yang mendorong Arie ke dinding. Tino berdiri dan menggampar pantat kecil anak malang ini sementara Santi duduk sambil menjahit di ruang makan. Mata Arie yang lebam kebiruan memandang sendu bapaknya. Tak tahan memandang mata anak itu, diambilnya tongkat sapu. Diganyangnya pantat itu dengan pukulan bertalu-talu. Menjeritlah Santi melihat ulah Tino. Anak ini tidak mau lagi menangis. Menatap bapaknya dengan sangat tajam, tapi raut wajah dingin yang mengerikan. Lalu dengan kesal dan kalap satu tamparan keras menghantam pipi kiri Arie dan terjungkallah ia ke lantai. Lalu Tino memberinya air minum. Arie tetap di dekat tembok menjalani hukuman. Mereka sempat pelukan dan suara Tino sudah mengendur. Mungkin capek menghadapi sikap Arie yang dingin, patuh, tapi kepatuhan yang melawan. Dan Arie minta minum lagi. Tapi Tino mengancam, setelah dia diberi minum, nggak boleh lagi minum tanpa seizinnya. Ari pun dengan datar berjanji untuk tak minum lagi.

Mungkin karena jiwa anak ini sudah mau bunuh diri di tangan ayahnya sendiri, dia melanggar lagi sabda si penganggur ini. Dia mengambil air minum, tapi gesekan gelasnya di dengar oleh Tino. Tino bangun dan lupa bahwa mereka besok mau ke pesantren. Dia kalap. Arie, anak malang ini, harus menjadi santapan kemarahan jam dua dini hari itu. Tak ada teriakan. Tak ada rintihan. Tak ada apapun keluar dari mulut anak yang sudah mencium bau kematian sejak 6 November ini yang bahkan satu jam sebelum kematiannya dia sudah berpesan kepada dua saudaranya bahwa ia akan pergi dengan sangat jauh. Ari terjatuh di lantai. Paniknya Tino dan Santi subuh itu melihat anak itu dan membawanya ke RS dalam kondisi yang sebetulnya sudah tak bernyawa.

Ada raut sesal berkecamuk dihati Tino. Matanya bersimbah airmata melihat Arie terbujur kaku di atas ranjang roda berkain putih yang ditarik perawat putih-putih menuju dunia putihnya. Tapi apa boleh buat. Arie sudah tiada. Arie, si anak malang yang sudah mencium bau kematiannya itu meninggal di dinding penghukumannya.

Lalu koran-koran ibukota terbit sore pun menulis dengan besar di halaman depan kematian tragis bocah malang Ari Hanggara. Ari adalah korban dari perceraian orang tuanya.


iNdOneSiA sAdJa




05 May 2009




Sebagai olahraga rakyat, sejarah sepakbola adalah setua , bahkan lebih tua dari negeri ini. Jauh sebelum PSSI lahir tahun 1920-an, di Indonesia sudah ada perkumpulan-perkumpulan sepakbola yang bertebaran di seluruh penjuru negeri. Seperti di Jakarta terdapat organisasi bernama VIJ, kemudian di Solo ada VVB, di Bandung BIVB, di Yogyakarta PSM,serta di Madiun MVB. Selanjutnya berdiri Jawa Voetbal Bond (JVB) di Solo dan Indonesisch Voetball Bond (IVB) berdiri di Surabaya.

Setelah melalui perbagai pertemuan yang di selenggarakan para tokoh sepakbola seperti Ir. Suratin , E. A. Mangindaan , akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 dan berkedudukan di Mataram untuk selanjutnya dipindahkan ke ibu kota.

Kemudian di tahun 1979 PSSI menyelenggarakan kompetisi sepak bola semi-professional, diberi nama Liga Sepak Bola Utama disingkat menjadi Galatama. Resminya Galatama dilahirkan 8 Oktober 1978 dan mulai menggulirkan kompetisinya tahun 1979 diikuti oleh klub-klub profesional dan bersaing dengan Kompetisi Perserikatan yang sudah berjalan sejak 1931.

Galatama tidak dibagi dalam beberapa divisi hanya pada musim 1990 dibagi 2 divisi. Hingga musim kompetisi 1982 PSSI mengizinkan penggunaan pemain asing di pentas Galatama. Ada satu orang pemain asing asal Singapura yang sangat tenar di kompetisi Galatama yaitu Fandi Ahmad yang memperkuat Niac Mitra Surabaya. Bersama Niac Mitra Fandi Ahmad berhasil membawa klubnya menjadi jawara di Galatama. Namun setelah itu Fandi Ahmad harus keluar dari Indonesia karena adanya regulasi larangan penggunaan pemain asing di Galatama.

Galatama semula diikuti hanya delapan klu. Selanjutnya berkembang terus dan meramaikan putaran kompetisi nasonal yang selama itu pelaksanaannya kurang teratur. Namun Galatama menimbulkan masalah baru, kareena klub-klub perserikatan menganggap kehadiran Galatama sebagai hal yang tidak menyenangkan, yang terlalu dimanjakan.

Pada awal-awal kompetisi, minat masyarakat bola cukup tinggi sehingga mampu menyedot setiap pertandingan. Namun di tengah-tengah minat yang tinggi itulah, klub-klub Galatama digerogoti pengaturan skor yang dilakukan oleh para petaruh/penjudi. Akibatnya beberapa pemain yang ketahuan kena suap, diajukan ke pengadilan, demikian juga para penyuapnya. Pamor Galatama dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Terlebih sejak dikeluarkannya pelarangan pemain asing, kemudian adanya kecurigaan main mata antarbeberapa klub, diperparah isu suap. Galatama bukan hanya ditinggalkan penonton, satu per satu klub pesertanya mengundurkan diri.

Tidak hanya itu, wajah sepakbola Indonesia kemudian menjadi semakin beringas. Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit, kekurangdewasaan penonton dalam menerima kekalahan dengan mudah dapat menyulut emosi. Kerusuhan demi kerusuhan begitu cepat berubah menjadi amuk. Apalagi hal ini diperparah oleh ketidaktegasan PSSI dalam bersikap pada setiap kasus kerusuhan, sehingga tidak juga menimbulkan efek jera. Akhirnya mimpi-mimpi sepakbola Indonesia menuju pentas dunia, seperti yang dulu dikampanyekan oleh PSSI-pun semakin jauh dari kenyataan.

Menjelang musim kompetisi 1993-1994, tak banyak klub-klub Galatama yang bisa bertahan dari kesulitan finansial. Sungguh berbeda dengan tim-tim asal perserikatan yang masih bisa eksis karena ditopang dana APBD. Untuk menyelamatkan klub-klub Galatama tersebut, PSSI akhirnya melakukan sebuah revolusi dengan membuat sebuah kompetisi baru dengan menggabungkan tim perserikatan dengan Galatama yang dikenal dengan Liga Indonesia pada tahun 1994.


iNdOneSiA sAdJa






Disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar Gunung Galunggung meletus pada 5 Mei 1982. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan).

Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni. Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.

Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya.

Pada masa tersebut juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir galunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun jaringan jalan Kereta Api dari dekat Station KA Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari galungung ke Jakarta.

Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882. Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40km dari puncak gunung.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan 1822. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.

Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440m yang kemudian dinamakan gunung Jadi.


iNdOneSiA sAdJa







Hingga menjelang kebangkrutan rezim Orde Baru di tahun 1998, film Pengkhianatan G 30 S PKI adalah menu wajib yang selalu diputar di setiap tanggal 30 September di TVRI juga seluruh televisi swasta. Film berdurasi 4 jam lebih ini disutradarai oleh sutradara handal Indonesia Arifin C. Noer. Menampilkan Umar Kayam sebagai Presiden Soekarno dan Amaroso Katamsi sebagai Mayor Jendral Soeharto, film kolosal yang diproduksi tahun 1984 itu adalah film termahal pada masanya, dan mungkin juga film yang terbanyak ditonton masyarakat.

Hingga saat ini peristiwa Gerakan 30 September masih menyisakan sejumlah kontroversi dan luka sejarah. Misteri pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh sebagai simpatisan PKI tetap belum terungkap. Selain itu siapa pihak yang harus bertanggung jawab di balik tragedi itu juga masih belum jelas. Ada banyak versi beredar simpang siur di masyarakat mengenai siapa di balik peristiwa yang tercatat dalam sejarah kelam perjalanan bangsa ini.

Ada yang berpendapat bahwa Amerika ada di balik peristiwa ini. Alasannya adalah jelas, di era perang dingin kedekatan Indonesia dengan Rusia adalah sesuatu yang tidak diinginkan Amerika. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar adalah suatu ancaman, bila Indonesia sudah berada di bawah komunis, maka Asia Tenggara tinggal menunggu waktu. Amerika tidak menghendaki hal ini maka itu disusunlah skenario untuk menggulingkan Presiden Soekarno.

Versi kedua menyebutkan Soekarno yang ada di balik peristiwa ini. Atau setidaknya, sejak awal Soekarno tahu tetapi membiarkannya karena sikapnya yang tidak suka terhadap jenderal-jenderal kanan pimpinan AH Nasution. Banyak perwira tinggi TNI mempercayai pandangan ini. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa Gerakan 30 September adalah akibat adanya konflik internal di dalam tubuh TNI. Yaitu perpecahan antara para Jenderal kanan yang borjuis dan para perwira revolusioner seperti Brigadir Jenderal Soepardjo, Kolonel Latief, dan Letkol Untung. Sementara versi yang lain menyebutkan bahwa Soeharto-lah dalang dari peristiwa itu.

Bagi Orde Baru, film Pengkhianatan G 30 S PKI adalah sebuah propaganda sekaligus buku putih versi pemerintah yang berkuasa. Dalam film ini PKI jelas-jelas pihak yang dituding pemerintah berada di balik upaya kudeta gagal ini. Oleh karena itu tak ayal lagi film ini adalah tayangan wajib yang harus dikonsumsi oleh masyarakat terutama generasi muda, meski di dalam film ini juga terkandung unsur-unsur sadisme yang sebenarnya kurang pantas ditonton oleh anak-anak, sekaligus pemerintah mengingatkan bahaya komunisme di negeri ini.



iNdOneSiA sAdJa







Namanya kerap tertulis Fredy Siswanto atau Fredy S saja. Tapi tetap saja di pentas sastra Indonesia dia tidak pernah dianggap ada. Sebab dia bukanlah WS Rendra, Umar kayam atau Romo Mangunwijaya. Secara kualitas memang karya-karyanya jauh dari apa yang kerap disebut karya sastra. Oleh karena itu novel-novelnya harus terpinggirkan dan harus puas dengan cap sebagai roman picisan bahkan ada yang menyebut sastra kaki lima. Meski begitu toh Fredy tak hirau.

Meski begitu tak banyak yang tak mengakui produktifitasnya Angka 300 judul bukanlah jumlah yang kecil. Bahkan sekitar 100 judul novelnya kini telah diterbitkan oleh beberapa penerbit swasta yang berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia. Novel-novelnya pun cukup laku dijual di Malaysia dan Brunei Darussalam. Ia menulis tentang apa saja terutama tentang cerita cinta. Mulai yang humor sampai serius. Gaya berceritanya pun tidak konsisten, terkadang dia meniru gaya pengarang yang sudah mapan, Ashadi Siregar misalnya. Namun, salah satu novelnya Senyumku adalah Tangisku diangkat ke film layar lebar, dan sukses. Film itu diproduksi tahun 1980-an dengan bintang Rano Karno dan Anita Carolina.

Harus diakui, Fredy S adalah fenomena. Bersama Abdullah Harahap juga Maria Fransiska di era 80-an karyanya banyak dinantikan para penggemarnya. Buku-bukunya biasa di jumpai di terminal-terminal, lapak-lapak kaki lima atau pedagang-pedagang koran dikeluarkan oleh penerbit-penerbit kecil. Sebelum kemudian menjadi santapan anak-anak SMA. Dari merekalah karya-karya Fredy banyak memperoleh sambutan. Menjadi koleksi dan beredar di antara teman dengan beberapa lembar yang dilipat, sebab dia banyak menyelipkan adegan-adegan nakal di beberapa lembarnya.


iNdOneSiA sAdJa







Konon setelah terpilih menjadi ketua MPR/DPR RI Harmoko langsung menghadap kepada Presiden Soeharto di suatu malam. Kepada Soeharto dia menyatakan kebingungannya karena sekarang dia harus memanggil Presiden Soeharto dengan sapaan ‘Saudara Presiden’. Sebagai seorang pembantu dekatnya tentu saja Harmoko tidak enak harus memanggil dengan sapaan tersebut. Maka Soeharto pun menjawab “Moko, kamu ndak usah bingung”, kata Soeharto dengan senyumnya. “Kamu boleh saja menyebut daripada aku dengan sapaan ’Saudara Presiden’, Itu sudah seharusnya, dan itu konstitusional. Tapi supaya perasaanmu enak, sebelum kamu mengucapkan ‘Saudara Presiden’ kamu lebih dulu mengucapkan ‘sesuai petunjuk Bapak Presiden’, kan begitu?"

Dan cerita tentang Harmoko banyak beredar di internet. Yaitu cerita tentang salah seorang menteri paling populer di era tahun 1980-an: Menteri Penerangan yang tak henti-hentinya muncul di layar TV justru pada saat para pemirsa sedang tidak mengharapkan kedatangannya. Dia berbicara tentang ini itu. Tentang hasil Sidang Kabinet Terbatas, tentang pembangunan yang sedang digalakkan, tentang harga cabai keriting. Dengan gayanya yang khas, berpakaian selalu rapi, rambut klimis yang tersisir ke belakang, dengan senyum yang misterius (atau culas?) dan mengulang-ulang selalu kalimat yang menjadi trade mark-nya: sesuai petunjuk Bapak Presiden…

Nasi pecel, rempeyek, dan serundeng hanya salah satu dari kegemaran Harmoko yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur 7 Februari 1939. Rajin membaca di perpustakaan desa, lepas SMA ia menempuh pendidikan jurnalistik. Lalu ke Jakarta, sebagai wartawan. Bersama beberapa kawannya, Harmoko menerbitkan harian Pos Kota, 1970, sebuah koran yang berisi lebih banyak berita-berita kriminal. Dari sana kemudian terpilih sebagai Ketua PWI, Jaya (1970-1972), dan terpilih sebagai ketua PWI Pusat, selama dua periode, hingga 1983. Dan kedekatannya dengan Soeharto membuat dia terpilih sebagai Menteri Penerangan di masa Kabinet Pembangunan VI.

Sebagai Menteri Penerangan, Harmoko mendirikan gerakan Kelompencapir (Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa) yang dimaksudkan sebagai media untuk menyampaikan informasi dari pemerintah. Juga jargon mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Dia juga yang bersemangat melarang beredarnya lagu-lagu yang cengeng: karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Juga di tahun 1990-an Harmoko berperan atas dicabutnya ijin tiga media Tempo, Detik, dan Editor yang memberitakan pembelian kapal bekas asal Jerman itu.

Kedekatannya dengan Soeharto membuat dia dipercaya untuk memimpin Partai Golkar. Menjelang Pemilihan Umum 1997 Harmoko melaporkan kepada Pak Harto. "Bahwa ternyata rakyat memang hanya mempunyai satu calon Presiden RI untuk periode 1998-2003 yaitu HM Soeharto,” kata Harmoko. "Mayoritas rakyat Indonesia memang tetap menghendaki Bapak Haji Muhammad Soeharto untuk dicalonkan sebagai Presiden RI masa bakti 1998-2003," tutur Harmoko yang didampingi M Yogie SM dan Jenderal TNI Feisal Tanjung ketika itu.

Namun ketika di tahun 1998, angin perubahan yang membawa pesan reformasi bertiup, Harmoko yang menjadi Ketua MPR menyatakan bahwa pimpinan MPR setuju dengan desakan mahasiswa untuk meminta Pak Harto mundur. Kemudian Soeharto mundur, dan keluarga Cendana menganggapnya sebagai Judas.

iNdOneSiA sAdJa







Tabloid Monitor hidup karena Arswendo Atmowiloto. Tapi Tabloid Monitor juga mati karena Arswendo Atmowiloto. Mula-mula Monitor terbit 1972-73, dikelola oleh TVRI. Tapi dia hanya bertahan sampai 24 nomor, lalu istirahat gara-gara oplahnya cuma 10 ribu. Monitor mencoba bangkit lagi pada 1980, tapi kembali terempas.

Kemudian datanglah Arswendo. Di tangan Arswendo, alias Wendo, Monitor melejit menjadi tabloid hiburan yang laris. Empat tahun lalu, nomor perdana dicetak 200 ribu eksemplar, dengan harga Rp 300. Rupanya, tabloid "paling panas di Jakarta" itu berhasil meluncur mulus di tengah persaingan ketat. Berkat sentuhan jurnalistik bergaya lheer ala Arswendo, jadilah Monitor sebagai tabloid seks yang paling ser di Indonesia.

Hanya dalam 10 edisi, Monitor meroket hingga 450 ribu eksemplar. Lalu pada bulan ke-5, menembus angka 640 ribu. Sesudah itu, laju kenaikannya mulai pelan, dan mencapai puncaknya pertengahan tahun lalu, konon 782 ribu eksemplar, berharga eceran Rp 500. Lalu ada tanda-tanda menurun. Arswendo mungkin bisa memaklumi ihwal kejenuhan pasar. Namun, agar tak berlarut-larut, dia katrol tabloidnya dengan peluncuran Monitor Minggu (MM), yang terbit setiap Sabtu pagi. Suatu gebrakan hebat. Belum ada tabloid yang mengisi akhir pekan. Alhasil, MM meluncur berselang-seling dengan Monitor mulai November tahun lalu.

Dari segi penampilan, MM masih tetap perpegang pada pakem Arswendo: apalagi kalau bukan Sekwilda (sekitar wilayah dada), Bupati (buka paha tinggi-tinggi) dan kode buntut. Namun, agaknya, gara-gara kelahiran sang adik, Monitor reguler sempat terganggu oplahnya, turun jadi 600 ribuan. Tapi Wendo boleh tersenyum. MM punya tiras lebih dari 240 ribu eksemplar. Kalau ditotal, toh lebih dari 800 ribu eksemplar seminggu, cukup dekat dengan angka "keramat" Wendo.

Bahwa mayoritas pembaca Monitor adalah kelompok konsumen yang bukan berkantung tebal, itu antara lain bisa tergambar dari peta iklannya. Masalah perbankan, asuransi, komputer, real estate, misalnya, jarang tampil di situ. Yang banyak dipajang di Monitor adalah advertensi obat batuk, obat pusing, sampo, atau iklan media. Petunjuk lain: kolom ramalan kode buntut itu.

Tampaknya, kode buntut, itu hanya salah satu kiat Wendo untuk menjaring pembaca lebih banyak. Tapi kiat yang paling pokok, dan dilakukan Arswendo secara konsisten, adalah mengundang, sensasi lewat paha dan dada. Dia mengakui bahwa jurnalistiknya memang berkiblat pada seks.

Selain gambar-gambar panas, lewat Monitor Wendo juga menjual gosip di kalangan artis. Untuk menggali gosip-gosip itu secara lebih tuntas, dia kerahkan artis-artis juga. Titiek Puspa, Emilia Contessa, dan Grace Simon adalah artis-artis yang pernah dipakai Arswendo. "Mereka dibayar Rp 2 juta sebulan," ujar Bambang Suwondo dari Litbang Gramedia.

Tapi Monitor mati muda. Tahun 1990 karena dianggap menghina agama maka Tabloid monitor dibredel. Dan Arswendo pun dipenjara, lima tahun lamanya.


iNdOneSiA sAdJa







Menggambar adalah ibarat mengeja abjad-abjad, sedangkan melukis bagaikan mengarang novel. Demikian pernah dikatakan Pak Tino Sidin. Masih selalu dengan trade mark-nya, berbaret hitam dengan kuncir dan cangklong hitam buatan Denmark yang kadang selalu terselip di bibir. Tentang koleksi baret-baret itu konon dua dari 10 baretnya merupakan hadiah dari orang nomor satu di negeri ini waktu itu, siapa lagi kalau bukan Presiden Soeharto. Tak hanya Soeharto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef juga pernah memberi hadiah baret untuknya.

Tino Sidin merupakan putra Jawa kelahiran Sumatera yaitu Tebingtinggi, Sumatera Utara 25 November 1925. Dia tutup usia pada usia sekitar 70 tahun, pada 29 Desember 1995 di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta dan dimakamkan di Pemakaman Kwaron, Desa Ngestiharjo, Bantul, Yogyakarta. Seperti halnya Leonardo da Vinci, demikian juga Tino Sidin sejak kecil sudah menunjukkan kegemarannya melukis, meski ditentang oleh orang tuanya karena dianggap tidak akan mampu menghidupinya kelak.

MengenangTino Sidin, tentu saja kita ingat pada acara yang diasuhnya di TVRI yaitu Gemar Menggambar. Semula acara Gemar Menggambar hanya disiarkan di Stasiun TVRI Yogyakarta pada 1976-1978, sebelum kemudian dilanjutkan di TVRI Jakarta setiap Minggu sore untuk program serupa hingga beberapa tahun.

Tino Sidin yang lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta itu tak lupa selalu memuji setiap karya lukisan bocah-bocah yang dikirimkan kepadanya pada Gemar Menggambar di TVRI. Bagi Tino Sidin tak ada lukisan anak-anak yang buruk, karena setiap karya lukisan mempunyai karakter unik sendiri-sendiri. Karena prinsipnya adalah membuat bocah-bocah itu suka menggambar.

Kecintaan Tino Sidin pada dunia lukis dan anak-anak tersebut sungguh bertolak belakang dengan kehidupan masa lampaunya yang penuh dengan kekerasan. Latar belakang pada masa-masa revolusi kemerdekaan memang membuat Tino Sidin ikut berjuang dalam situasi kekerasan yang jauh berbeda dengan masa-masa kedekatannya dengan anak-anak melalui seni lukis.

Sebab dia pernah ikut andil dalam perang revolusi kemerdekaan dengan menjadi anggota Polisi Tentara Divisi Gajah Dua Tebingtinggi. Tahun 1945. Tidak hanya itu, pada masa-masa pergerakan revolusi setelah kemerdekaan, yaitu tahun 1946 hingga 1949 ia ikut terlibat lagi dengan bergabung menjadi anggota Tentara Pelajar Brigade 17 Yogyakarta, bersama-sama dengan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI.

Demikianlah dia sepenuhnya percaya bahwa seni akan membuat orang, terutama anak-anak akan menjadi halus dan dengan demikian akan jauh dari hal-hal yang berbau kekerasan.


iNdOneSiA sAdJa







Tentang seorang gadis, Shin Tanokura atau Oshin, yang dilahirkan di sebuah keluarga miskin. Atau mungkin lebih pas, sangat miskin. Dengan segala suka dan dukanya sebelum kemudian dia mencapai kesuksesan: menjadi pemilik sebuah jaringan supermarket. Tapi memang hidup tidaklah sederhana. Hidup juga tidak selalu menyediakan jawaban atas semua pertanyaan. Dia harus menempuh jalan yang berliku-liku. Pada usia 7 tahun dia harus membanting tulang, menjadi seorang babysitter untuk membantu keuangan keluarga. Dari sanalah segala penderitaannya diawali. Dituduh mencuri uang dia kabur hingga nyaris mati membeku di tengah hujan salju. Petualangan melodramanya masih berlanjut, dia menjadi pelayan, bekerja di bar, juga menjadi pemotong rambut.

Oshin adalah drama tersukses produksi televisi NHK Jepang, di Indonesia Oshin pernah ditayangkan di TVRI tahun 1983. Aslinya serial ini hanya berdurasi 15 menit dan ditayangkan sebanyak 297 episode. Merupakan adaptasi dari novel yang didasarkan kisah nyata Kazuo Wada, seorang wanita pebisnis yang memiliki Yaohan, sebuah jaringan supermarket. Berseting di jaman Meiji hingga di awal tahun 1980-an. Karena menggunakan rentang waktu yang panjang maka Oshin diperankan oleh tiga orang. Ayako Kobayashi memerankan Oshin saat berumur enam hingga 10 tahun, lalu Tanaka Yuko sebagai Oshin berumur 16-46 tahun dan Otowa Nobuko sebagai Oshin tua.

Selain Indonesia, Oshin juga pernah mengharubirukan 59 negara lain, terutama di negara-negara berkembang di Asia. Bahkan hingga saat ini pun tiap kali Ayako Kobayashi berkunjung ke negara-negara Asia, dia masih mendapat kunjungan hangat di sana. Di Vietman, istilah oshin dipergunakan sebagai eufemisme bagi para pekerja domestik.

Sebelumnya, Oshin sempat menimbulkan polemik bagi masyarakat Jepang. Yakni, ketika negara matahari terbit tersebut sedang giat-giatnya mengintroduksikan perkembangan teknologinya ke seluruh penjuru dunia, dikhawatirkan kehadiran Oshin adalah sungguh sebuah iklan yang buruk. Tak lain karena di serial ini juga terungkap sisi-sisi lain Jepang yang apa adanya. Namun yang terjadi kemudian adalah justru sebuah apresiasi yang luar biasa dari dunia luar. Sebab, ternyata di antara ekspansi teknologi Jepang, masih dijumpai gadis berkimono, upacara minum teh, tatami, atau salju yang turun di pucuk-pucuk sakura. Artinya, Jepang ternyata bisa menjadi sebuah negara maju dengan tetap berpijak pada tradisi luhur peninggalan nenek moyangnya. Artinya, ternyata kemajuan teknologi tetap bisa bersanding dengan budaya bangsa.

Namun demikian, kesuksesan serial Oshin tetap menimbulkan sepercik ganjalan. Sebab gadis lugu sederhana seperti Oshin hanya akan dapat dijumpai di dalam kotak ajaib bernama televisi. Sebab menurut sejumlah survei, di tahun 1980-an, pada saat film ini dirilis, justru ditemukan fakta bahwa masyarakat Jepang mulai dijangkiti penyakit yang ditularkan dari Western, yakni produk kapitalis bernama konsumerisme.

Sekedar ilustrasi, menurut survei sebuah bank, pengantin baru di Jepang rata-rata menghabiskan sekitar Rp 100 juta, mulai dari pesta perkawinan, bulan madu, sampai pembelian tetek bengek perabot rumah tangga. Sementara orang tua di Jepang tak segan-segan mengeluarkan satu juta yen, atau sekitar Rp 12 juta, untuk membeli sehelai kimono bagi anak gadisnya. Pembelian ini dianggap layak, hanya karena anak tetangga sudah lebih dahulu membeli kimono yang semahal itu. Dalam beberapa hal, lagak dan laku orang Jepang dalam dekade 80-an akhir tak banyak beda dari perilaku orang Arab yang kaya mendadak 10 tahun silam. Mereka tidak terbelalak lagi melihat tas golf seharga Rp 3,5 juta, atau sebotol wiski yang harganya Rp 125.000. Bahkan mobil-mobil mahal dari Jerman, seperti BMW 50I, sudah mulai diinden di Jepang dengan harga lebih dari Rp 170 juta. Jangan lupa, harga-harga tersebut adalah di tahun 1980-an.

Menyaksikan Oshin bagaikan membaca sebuah diary. Masih ada pesan lain yang dapat diambil dari Oshin yaitu upaya mengangkat harkat wanita. Maklum, tradisi di negeri itu selama berabad-abad menempatkan wanita hanya sekadar ‘pelengkap’ dalam dunia yang didominasi oleh kaum berotot: pria. Atau meminjam istilah di kampung kita: ‘kanca wingking’. Wanita hanya menjadi pelayan dan lebih ekstrim: penghibur, seperti yang tampil dalam sosok geisha. Namun dalam diri Oshin seperti sebuah pesan yang dititipkan pengarang, wanita yang pantang menyerah dalam mengarungi hidup yang penuh tantangan, untuk kemudian dia berhasil menjadi seseorang.


iNdOneSiA sAdJa







Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata breakdance? Mungkin Anda membayangkan seseorang yang menggunakan kepala sebagai tumpuan untuk menegakkan tubuh. Kemudian, dengan kepala bertumpu di lantai, tubuh berputar kencang, berpusing-pusing seperti gasing.

Michael Jackson adalah orang yang mendorong pertumbuhan Breakdance. Jacko mulai memperkenalkan robot dance atau gerakan yang menyerupai robot pada lagu-lagu yang dibawakannya pada tahun 1974 di penampilan perdananya di televisi. Selain itu, di setiap penampilannya Jacko juga selalu membawakan berbagai macam gerakan yang cukup melegenda, salah satunya ialah moon-walk. Jacko juga selalu menemukan tarian-tarian baru yang membuat siapa saja yang melihatnya langsung penasaran dan mencoba mengikuti gerakan yang dibawakannya. Pada saat itu memang hanya Jacko yang cukup melegenda dengan tarian-tarian yang langsung menyebar seperti virus dan membuat orang-orang berusaha mengikuti gerakan-gerakan yang dibawakanya.

Break dance yang merupakan bagian dari kultur hip hop itu tumbuh dari kaum muda New York dan populer di awal tahun 1980-an. Tarian hip hop yang di beberapa negara lebih dikenal sebagai break dance kemudian mewabah di berbagai negara, termasuk Perancis dan juga Indonesia di awal tahun 1980-an.

Scene breakdance di Indonesia dulu dan sekarang jelas beda jauh. Dulu, istilah B-Boys dan B-Girls (para penari breakdance) belum lagi muncul. Jurus-jurus tariannya pun boleh dibilang belum berkembang alias itu-itu lagi. Contohnya, gaya tangan patah-patah yang sering banget dipakai. Jurus yang disebut Up Rock itu memang lebih berkembang ketimbang ’gerakan bawah’ yang jelas punya tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Sebenarnya sekitar pertengahan tahun 1990-an, tren breakdance sudah mulai kelihatan lagi. Ditandai dengan munculnya tim breakdance Midi Circus yang sering main di kawasan Senayan. Sampai era ini, perkembangan jurus-jurus tariannya sudah mulai pesat. Banyak gaya-gaya baru yang mereka tampilkan. Tentunya mereka banyak belajar dari majalah-majalah breakdance luar negeri. Tapi, lagi-lagi tren ini harus mundur seiring gempuran tren musik ska dan klasik disko yang mulai menjalar di kuping anak muda. Jadi, wajar saja kalau breakdance tidak dilirik lagi.


iNdOneSiA sAdJa







Berasal dari kata forecast, pada tanggal 28 Desember 1985, Kupon Berhadiah Porkas Sepak Bola diresmikan, diedarkan, dan dijual. Porkas dimaksudkan menghimpun dana masyarakat untuk menunjang pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga Indonesia. Porkas lahir berdasarkan UU No 22 Tahun 1954 tentang Undian, yang antara lain bertujuan agar undian yang menghasilkan hadiah tidak menimbulkan berbagai keburukan sosial.

Pada Porkas masyarakat diminta untuk menebak M – S – K atau menang, seri, dan kalah. Porkas beredar hanya sampai tingkat kabupaten dan anak-anak di bawah usia 17 tahun dilarang menjual, mengedarkan, serta membelinya. Kupon Porkas ini terdiri atas 14 kolom dan diundi seminggu sekali, setelah 14 grup sepak bola melakukan 14 kali pertandingan. Jadwal pertandingan ditentukan oleh PSSI dari jadwal di dalam dan luar negeri. Setiap pemegang kupon yang tahun 1985 senilai Rp 300 menebak mana yang menang (M), seri (S), dan kalah (K). Penebak jitu 14 kesebelasan mendapat hadiah Rp 100 juta.

Pada tanggal 11 Januari 1986, penarikan pertama Porkas dilakukan. Sampai dengan akhir Februari tahun yang sama, dana bersih yang dikumpulkan dari penyelenggaraan Porkas ini mencapai Rp 1 miliar. Pertengahan tahun 1986, pengedaran Porkas dilakukan melalui sistem loket. Para distributor, agen, subagen yang terbukti melakukan penyimpangan dipecat oleh Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS), sebuah yayasan yang juga mengelola Undian Tanda Sumbangan Berhadiah.

Akhir tahun 1987, Porkas berubah nama menjadi Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB) dan bersifat lebih realistis. Dalam SOB ada dua macam kupon, kupon berisi tebakan sepak bola. Kali ini yang ditebak pada kupon tidak lagi menang-seri-kalah seperti pada Porkas, tetapi juga skor pertandingan, bahkan skor babak pertama dan babak kedua. Kupon SOB kedua berisi tebakan sepak bola dan tebakan huruf. Dalam kurun waktu Januari-Desember 1987, SOB menyedot dana masyarakat Rp 221,2 miliar.

Pertengahan bulan Juli 1988, Mensos Dr Haryati Soebadio dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR menegaskan, kupon KSOB dan TSSB tahun 1988 diperkirakan menyedot Rp 962,4 miliar dana masyarakat. Artinya, meningkat empat kali dibandingkan dengan hasil penjualan tahun 1987. Tanggal 1 Januari 1989, SOB dan TSSB dihentikan dan diganti permainan baru bernama Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB). Tujuan SDSB, menyumbang dengan beriktikad baik dan terbagi atas dua macam kupon; Kupon A seharga Rp 5.000 dengan hadiah Rp 1 miliar, dan Kupon B seharga Rp 1.000 dengan hadiah Rp 3,6 juta. Kedua kupon ini ditarik seminggu sekali dengan jumlah yang diedarkan 30 juta lembar (Kupon A sebanyak 1 juta lembar dan Kupon B sebanyak 29 juta lembar).

Tetap, hasilnya adalah sama. Kupon ini diminati oleh semua kalangan, mulai dari pelajar, ibu rumah tangga sampai orang dewasa. Semua punya mimpi yang sama untuk kaya secara instan. Maka kuburan pun didatangi, orang pintar diwawancarai, bahkan orang gilapun ditanya: nomor berapa yang akan keluar besok.


iNdOneSiA sAdJa







Salah satu upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru adalah pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu pemerintah memperbaiki pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu pendidikan melalui Gerakan Wajib Belajar 6 tahun, meningkatkan gizi keluarga serta tidak lupa mengajak masyarakat untuk gemar berolahraga.

Pada era tahun 80an, pemerintah giat mengkampanyekan slogan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah raga. Sebagai implementasi dari keseriusan untuk membangkitkan semangat berolahraga di seluruh tanah air paling kelihatan dengan dicanangkannya Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983. Adapun penetapan tanggal adalah 9 September diambil dari tanggal yang sama dengan penyelenggaraan PON pertama di Solo pada tahun 1948.

Sejak ada Kementrian Pemuda dan Olahraga di tahun 1983, kegiatan olahraga di Indonesia semakin marak. Beberapa momentum penting yang tercatat pada kurun waktu itu antara lain, Piala Thomas direbut lagi dari tangan China di tahun 1984, dan Petinju Ellyas Pical yang berjaya merebut gelar juara tinju dunia, serta Indonesia menjadi juara di ajang pesta olah raga negara-negara Asia Tenggara SEA Games.

Sementara untuk masyarakat umum pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu Abdul Gafur menyosialisasikan olahraga massal yaitu senam, dan gerakan nasional ini dapat dijumpai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan kantor-kantor pemerintah. Untuk itulah kemudian pemerintah memperkenalkan Senam Pagi Indonesia (SPI) dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Kalau seri Senam Pagi Indonesia diperkenalkan di akhir 70-an dengan SPI seri A, B, C dan D, Senam Kesegaran Jasmani diperkenalkan pada awal 1984 berdasarkan Surat Perintah Menpora untuk diajarkan ke seluruh lapisan masyarakat.

Musik senam SKJ 1984 ini diciptakan oleh Nortier Simanungkalit, komponis Indonesia yang dikenal terutama dengan karya lagu-lagu mars dan himne, selain SKJ dia juga menggubah musik untuk Senam Pagi Indonesia, Himne SEA Games X, Mars Pemilu dan lain-lain. Dan senam ini dimasyarakatkan berdasarkan SP Kantor Menpora Nomor : B/0227/K/MENPORA/84, Jakarta 13 Februari 1984, dan SK DIRJEN PLSPO Nomor : Kep-03/E/K/1984. Lalu di tahun 1988, setelah SKJ 1984 cukup sukses menggiatkan seluruh masyarakat untuk berolahraga, versi baru SKJ diperkenalkan yaitu SKJ 88.

Kini pemerintahan Orde Baru telah berlalu, digantikan dengan Orde Reformasi, Senam Kesegaran Jasmani sudah tidak dijumpai lagi di sekolah-sekolah


iNdOneSiA sAdJa






Dengan tubuhnya jangkung dengan kulitnya yang bersih. Tutur katanya halus. Mungkin orang akan mengira dia hanyalah seorang lelaki biasa saja. Seorang ayah yang baik, yang mengajari PR bagi anak-anaknya, atau suami yang menyayangi istrinya. Apalagi di masa mudanya di juga tampan. Dan dia indo, lahir di Garut Garut, 06 November 1948. Tapi siapa sangka dia adalah pimpinan kawanan perampok yang sangat disegani. Yohanes Hubertus Eijkenboom atau Johnny Indo.

Johny Indo dan 12 anak buahnya yang ia beri nama “pachinko” alias pasukan china kota sangat disegani sebagai perampok yang malang melintang di Jakarta dan sekitarnya. Johnny Indo adalah spesialis perampok toko emas dan selalu melakukan aksi pada siang hari. Mereka yang merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979. Perampokan ini menjadi berita yang menggemparkan karena gerombolan membawa lima pistol, satu buah granat, dan puluhan butir peluru. Johnny mengaku mendapatkan senjata api dari sisa-sisa pemberontakan RMS, PRRI atau DI TII.

Mengaku sebagai anak kampong, sesungguhnya Johnny Indo berasal dari keluarga miskin. Sejak kecil dia suka membaca buku termasuk petualangan Sunan Kalijaga yang sebelum menjadi wali merupakan perampok, namun perampok untuk kebaikan semua dengan membagikan hasil rampokan kepada orang miskin. Atau tentang Si Pitung seorang perampok budiman dari Jakarta. Robbin Hood yang berkiprah di desa kecil bernama Nottingham, Inggris.

Berkali-kali pula Johny Indo mengulangi perbuatannya dan hasil jarahannya dia bagi-bagikan kepada masyarakat miskin. Namun sepandai-pandai tupai melompat sekali gagal juga. Pepatah itu nampaknya berlaku juga buat Johny Indo dan kelompoknya. Karena kekuranghati-hatian salah seorang anggota kelompoknya yang menjual emas, hasil barang jarahan sembarangan, satu demi satu anak buah Johny Indo dibekuk petugas. Johny Indo akhirnya tertangkap di Gua Kiansiantang, Sukabumi, Jawa Barat. Dia diganjar 14 tahun penjara dan dijebloskan ke penjara yang keamannya ekstra ketat Nusakambangan.

Ternyata mendekam di Nusakambangan tidak membuat petualangan Johny Indo berakhir. Bersama 14 tahanan lainnya, Johny Indo membuat geger karena kabur dari sel. Hampir semua aparat keamanan waktu itu dikerahkan untuk menangkap Johny Indo dan kelompoknya. Namun setelah bertahan hingga dua belas hari, Johny Indo pun menyerah. Dia menyerah karena sudah berhari-hari tidak makan. Selain itu 11 tahanan yang melarikan diri bersamanya tewas diberondong peluru petugas. Kisah pelarian Johny Indo yang legendaries itu bahkan sempat diangkat ke layar film dengan Johny Indo sebagai bintangnya sendiri.

Johnny Indo yang dalam karirnya merampok pantang melukai korbannya selama di penjara itu banyak waktu luang, dari sana mulai berfikir tentang jati diri, akhirnya selama dipenjara banyak belajar agama Islam karena sebelumnya beragama nasrani.

Kini Johny Indo tinggal di daerah Sukabumi, Jawa Barat bersama istrinya, Vinny Soraya dan kedua putra-putrinya. Ia telah berubah. Ia menjalani kehidupan barunya sebagai seorang juru dakwah. Di saat senggang ia menghabiskan waktu dengan membenahi rumahnya yang sederhana sambil menunggu panggilan dakwah.


iNdOneSiA sAdJa




Si Unyil adalah tokoh boneka yang rajin menyapa anak-anak Indonesia melalui TVRI setiap hari Minggu siang sejak tahun 1981 sampai 1993.Ditujukan kepada anak-anak, film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak bernama di Unyil dengan segala petualangan dan suka dan dukanya. Karena memang ditujukan untuk anak-anak maka film ini pun tidak lupa untuk disisipi dengan berbagai pesan-pesan moral maupun unsur pendidikan. Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".

Si Unyil yang digambarkan selalu tampil dengan mengenakan sarung dan memakai peci, telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia, dan banyak orang tidak dapat melupakan berbagai unsur seri ini, seperti karakter tokoh-tokohnya yaitu Pak Raden, Pak Ogah, Ableh, Kinoy, Ucrit, Usrok, Cuplis serta Meilan.

Ini tontonan wajib anak-anak Indonesia setiap jam 9 pagi di hari minggu. Unyil, Ucrit, Usrok, Cuplis dan kawan-kawan akan menghibur pemirsa dengan di awali hom pim pa …… unyil kucing……. (unyil kucing ya……..)

Walaupun Unyil di format untuk memberikan informasi sebagai corong pemerintah, tapi tetap menghibur kok, dan ditunggu-tunggu kehadiranya.

Lain lagi pak Raden, boneka berkumis yang kerjaanya marah-marah karena pohon jambunya sering dicuri, Mbok Bariah penjual rujak yang kalo ngomong cempreng banget…….atau juga ada pak ogah yang selalu minta cepe’ dulu




Di tahun 2000-an film ini sempat ditayangkan kembali di televisi swasta TPI dengan diberi sentuhan-sentuhan modern, namun rupanya kehadiran berbagai tokoh idola anak-anak dari luar negeri seperti Doraemon, Sinchan yang kadung lekat dengan anak-anak di era milenium, membuat Si Unyil kurang mendapatkan sambutan. Unyil buah produksi PPFN pun kemudian hilang dan tidak diketahui rimbanya. Saat ini boneka-boneka si Unyil telah menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta.

Memang sih sempat diangkat kembali di layer RCTI dengan format baru. Bonekanya juga baru dan bukan terbuat dari kayu, tapi Unyil format baru justru tidak menarik, entah kenapa memang tidak menarik sama sekali, entah karena gayanya yang sudah berubah, atau karena jalan ceritanya yang memang juga berubah.

Dari RCTI unyil kemudian habis deh masa tayangnya, dan sekarang Unyil hadir di Trans 7 dengan judul Laptop si Unyil. Kalau laptop si unyil sih gak ada teman-teman unyil, paling hanya beberapa sesion menampilkan sosok pak Raden, Pak Ogah dan Melani jadi gak ada unyil kucing lagi


iNdOneSiA sAdJa




;;


Kembali ke halaman muka Mohon untuk selain admin untuk jangan klik disini!! PROMOSIKAN GRUP MUSIK / BAND / GRUP DANGDUT dll MILIK ANDA DI BLOG INI. Klik Aku donK!!